TEMPO.CO, Jakarta - Ada tiga aplikasi pesan yang kini mengemuka di seluruh dunia, yaitu WhatsApp, Signal dan Telegram. Ketiganya menyediakan opsi panggilan enkripsi, suara, dan video, serta mendukung perpesanan lintas platform (iOS, macOS, Android, Windows, Linux), mengizinkan obrolan grup, dan menyediakan Autentikasi Multi-Faktor.
Baca:
Lagi, Aplikasi Pesan Buatan Lokal Hadir dan Diuji Coba
Ketiga aplikasi pesan tersebut kembali ramai diperbincangkan setelah munculnya notifikasi berjudul 'WhatsApp sedang memperbarui ketentuan dan kebijakan privasi’. Hal ini membuat aplikasi saingannya mendapat lonjakan pengguna yang tak setuju dengan kebijakan WhatsApp dengan beralih ke Telegram dan Signal.
Dalam notifikasi WhatsApp disebutkan jika pengguna mengetuk SETUJU, artinya mereka menerima ketentuan dan kebijakan privasi baru itu berlaku per 8 Februari mendatang. Disebutkan pula dalam notifikasi bahwa lewat dari 8 Februari, setiap pengguna perlu menerima pembaruan itu jika ingin bisa terus menggunakan aplikasi.
Namun, Fractional CISO, Juli 2020 melaporkan, perlu diperhatikan bahwa apapun platform yang Anda gunakan, percakapan terjadi antara dua pengguna dan grup tidak memiliki kendali atas konten. Tidak ada cara untuk mengetahui apa yang dibicarakan atau menonaktifkan akun jika seseorang keluar dari grup, mereka masih memiliki akses ke pesan.
Berikut protokol enkripsi, strategi cadangan, data yang dikumpulkan tentang pengguna, dan fitur keamanan lain yang ditawarkan untuk keamanan ketiga aplikasi tersebut:
1. WhatsApp